Share

Bab 35 Takut Kehilangan

(POV Davina)

“Mas, kamu masih marah sama aku? Padahal aku sudah minta maaf, loh!” ucapku.

Mas Rendi bergeming, tak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Aku kesal, suasana kini berubah menjadi canggung. Mas Rendi terlalu fokus menyetir, sehingga aku seperti tak dianggap ada.

“Masalah Kania mati, itu bukan salahku. Itu sudah takdir dari Tuhan. Aku juga tidak tahu, kalau kejadiannya akan seperti ini. Lagipula, kalau ada yang harus disalahkan itu kamu, Mas, bukan aku. Kenapa kamu membawa Kania, sudah bagus dia sama ibunya,” ucapku.

Aku seperti berbicara dengan patung. Mas Rendi sama sekali tidak menyahut perkataanku. Bahkan menyebut kata oh saja dia tak ada.

Geram rasanya melihat tingkah lakunya yang seperti ini. Semenjak kematian anaknya, dia berubah menjadi sangat dingin.

“Jawab dong, Mas!” bentakku.

Aku meraih tangannya, dan tanpa diduga mobil yang dikendarainya oleng.

“Aaaaaaa ….”

Beruntung Mas Rendi bisa mengendalikan mobilnya. Kalau tidak, kami bisa mati karena hampir menabrak k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status