Share

Bab 12

Saat itu aku yakin sekali jika Bu Yeni dan Sofia yang masih berada di ruang tamu, turut mendengar bisikan Musa padaku. Tampak dari cara pandang mereka yang berubah seketika melihat kami.

“Sofia ambilkan saja jajanan di rumah kita, bawa ke sini cepat ya! Takutnya Sean juga keburu ngantuk ‘kan, mau istirahat.”

“Enggak usah Bu, ini Musa juga bawa camilan dari luar. Nanti biar Musa yang tenangin Sean, maaf ya malam-malam ngerepotin jadinya. Sean pasti ngamuk dan bikin geger sekampung ya?” tanya Musa yang tampak tak enak hati.

“Ah, biasa itu mah Mus, namanya juga anak-anak. Bagaimana ibunya udah ada kabar?”

“Hm, belum Bu. Besok aja kayaknya Musa cari lagi. Tadi kepikiran adek-adek takut rewel juga kalau ditinggal.”

“Semoga cepet ketemu ya, Bundanya biar pulang lagi. Kalau begitu ibu sama Sofia pamit, ya!”

“Iya, makasih Bu, Sof.”

Sofia tampak tersenyum ramah padaku dan Musa. Kemudian, mereka pun segera pergi. Mungkin juga merasa tak nyaman, karena keributan kami barusan.

“Aa bawa es krim sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
si lara juga koq baru sekarang memberontaknya setelah punya banyak anak. tolol banget drana mu, ra
goodnovel comment avatar
Isabella
nah Lo ibumu aja yg gak benar. sama anak istri gak di kasih uang malah perhitungan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status