Share

Bab 33 [DM]

“Siap A, Om Hamzah biar aku yang temani di sini,” saut Arfan dengan gaya santainya yang khas.

Dari wajah Om Hamzah yang tampak ditekuk, aku tahu pria itu pasti sangat marah sekarang. Namun, apa boleh buat, bukannya kami tak tahu adab menjamu tamu. Andai saja orang ini punya biat yang baik, sudah pasti akan dengan senang hati menyambutnya.

“Hamzah, saya lagi ada urusan. Mohon maaf, saya enggak bisa bangun apa-apa. Semua keputusan ada di anak saya. Yang perlu kamu tahu juga, pernikahan itu bukan untuk main-main. Ini terlalu sakral, jika dijadikan lelucon. Keponakanmu juga pada akhirnya akan sama-sama tersakiti kalau dipaksakan,” ucap ayah.

Sembari menepuk pundak temannya itu, ayah masih saja berbuat sopan. Padahal, perilaku Om Hamzah sudah minta untuk dihajar.

“Saya enggak terima ya, dipermalukan begini. Saya minta baik-baik loh, Jim.”

“Ya, tapi tapi anak saya yang mau menjalankan rumah tangganya. Bukan kita.”

“Kamu juga, memangny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
ah bunda ini buat lelucon aja masak Sabrina di bilang serabi wkwk soal panggilan musa itu pantas di panggil A Musa jika Jimy kang Jimy . akang juga apalagi bunda manggilnya sambil mendayu Dayu jadi cocok kang Musa gak cocok tapi jika A.musa cocok banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status