Sore yang mendung membuat Zeira ingin menikmati makanan hangat dan pedas. Ia membuka lemari pendingin dan mengambil beberapa bahan dari sana untuk membuat soto, beberapa pelayan juga ikut membantunya.
Zeira merasa bingung karena tiba-tiba pelayan Siti dan pelayan lainnya pergi meninggalkan dapur, saat memutar tubuhnya, ia melihat Reyhan berdiri di pintu dapur dengan menyilangkan kedua tangan di dada bidangnya. Zeira mengabaikan Reyhan, ia kembali melanjutkan masakannya.
"Mau masak apa sayang ? Aku bantu ya ?" Ucap Reyhan yang sudah berdiri di samping Zeira.
"Aku bisa sendiri" sahut Zeira dengan ketus.
"Aku bantu kupas telur ya ?" Reyhan kembali menawarkan bantuan kepada Zeira.
"Terserah" jawab singkat Zeira, lalu membuka celemek dan meninggalkan dapur.
"Sayang" panggil Reyhan sambil mengikuti Zeira menaiki anak tangga menuju kamar.
"Par...." Suara pintu di tutup dengan kencang, untung saja tidak mengenai wajah Reyhan. Jika Reyhan mela
Satu bulan telah berlalu, tetapi masalah rumah tangga Zeira belum juga terselesaikan, bahkan semakin rumit. Rian yang dulunya ingin membantu Zeira, kini tiba-tiba menghilangkan bagaikan di telan bumi. Sudah berkali-kali Zeira menghubunginya tetapi nomornya tidak dapat di hubungi. Malam ini Zeira sudah membuat rencana untuk menemui Rian ke tempat kerjanya bersama Bara.Tepat pukul 7 Zeira sudah bersiap-siap untuk pergi, ia menitipkan Andrian kepada ibu mertuanya Fina. Namun saat menuruni anak tangga, ia melihat Reyhan masuk dari pintu utama."Sayang, kamu mau ke mana ?" Tanya Reyhan"Mau keluar cari angin, di rumah ini rasanya panas" sindir Zeira dengan angkuh."Apa pendingin ruangannya rusak ?" Tanya Reyhan dengan polosnya, karena tidak mengerti dengan ucapan Zeira."Cek aja sendiri" Zeira melanjutkan langkahnya menuju teras, dan masuk ke dalam mobil lalu pergi meninggalkan kediaman Nicolas.Saat tiba di kamar, Reyhan meraih remote untuk men
Zeira hanya diam saja, ia hanya mengabaikan ucap Reyhan yang sudah membujuk dan merayunya berkali-kali. Ia tetap pada pendiriannya tidak akan melayani Reyhan sampai suaminya itu jujur kepadanya.Tetapi hal yang mustahil jika seorang pria menjalin hubungan dengan wanita lain lalu jujur kepada istrinya. Bahkan istrinya mengancam dengan pedang sekalipun, mereka tidak akan mengakuinya."Sayang, berdosa loh jika seorang istri tidak melayani suaminya" Reyhan kembali membujuk Zeira."Lebih berdosa jika seorang suami menyembunyikan sesuatu dari istrinya, apa lagi yang disembunyikan itu adalah wanita. Jika memang ingin menikah lagi, seorang suami harus mendapat restu dari istrinya dulu. Jangan ingatkan aku tentang dosa" sahut Zeira."Siapa yang ingin menikah lagi ? Terus siapa yang menyembunyikan wanita lain ?" Tanya Reyhan dengan berpura-pura bodoh.Zeira belum sempat menjawab Reyhan, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.Tok....tok....tok.
Dalam perjalanan menuju kediaman Nicolas, Zeira menagis tersedu-sedu hatinya pedih bagaikan teriris sembilu dan di siram dengan air garam, ia tidak menyangka Reyhan akan bermain api dengan wanita yang telah memerasnya selama ini.Dunia ini terlalu kejam baginya, ia seperti manusia yang tidak pernah beruntung. Kata-kata terakhir yang terucap dari mulut Mita selalu terngiang-ngiang di dalam telinga dan otaknya."Nyonya, anda jangan terlalu stres, ingat ada tuan muda Andrian yang membutuhkan nyonya saat ini" ucap Bara dari bangku pengemudi. Ia tidak tega melihat Zeira yang dari tadi menagis."Iya paman, aku harus kuat demi putraku" sahut Zeira sambil mengusap air matanya dengan kasar dengan kasar.Setelah tiba di kediaman Nicolas, Zeira berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya sambil menagis histeris.Fina dan Vivi yang saat itu sedang duduk di ruang tamu, refleks bangkit dari duduknya lalu melangkah mengikuti Zeira ke dalam kamar."Apa yang
Satu malam Zeira tidak bisa tertidur, ia berkali-kali menghubungi Bara, untuk menanyakan, Reyhan pergi meninggalkan kediaman Nicolas atau tidak. Walaupun saat ini ia benci dan marah kepada Reyhan, tetapi ia juga tidak bisa membohongi perasaannya, kali ia tidak rela jika Reyhan pergi menemui Mita malam ini apa lagi sampai menginap di sana.Zeira diam-diam keluar dari kamar, ia berpura-pura ingin mengambil air hangat ke dapur, ia memutar matanya untuk mencari keberadaan Reyhan di ruang tamu dan ruang keluarga, namun hasilnya nihil, Reyhan tidak ada di sana. Setelah mengambil satu gelas air hangat, ia melangkah menaiki anak tangga menuju ruang kerja Reyhan yang berbeda di lantai tiga mansion megah itu.Saat tiba di lantai tiga, ia melihat pintu ruang kerja Reyhan tidak tertutup rapat, Zeira dengan pelan melangkahkan kakinya agar tidak mengeluarkan bunyi. Mata birunya melihat Reyhan tertidur di atas sofa yang ada di ruang kerja Reyhan dari sela-sela pintu yang tidak tertut
# Di bab ini sedikit lebih panas, bijaklah dalam membaca. Yang belum 18+ tahun, silahkan mundur #Satu hari penuh, Reyhan tidak kembali ke kediaman Nicolas, ia juga tidak masuk kantor, nomornya tida dapat dihubungi. Zeira hanya bisa menagis dan meratapi nasib dirinya. Sementara Bara sudah bolak-balik ke kediaman Mita untuk melihat Reyhan, tetapi kedua mahluk Tuhan yang paling sempurna itu tidak ada di sana. Informasi dari penjaga gerbang, sejak Mita meninggalkan rumah tadi pagi, wanita tidak tahu malu itu belum ada kembali sampai sore ini.Hal itu membuat seisi rumah kediaman Nicolas merasa cemas dan khawatir, bahkan Fina berniat untuk membuat laporan ke kantor polisi dengan kasus orang hilang. Tetapi Roy melarangnya karena belum 24 jam."Roy, apa yang terjadi dengan Reyhan" ucap Fina sambil menagis. Ia sangat menyanyi Reyhan sama seperti Roy, ia tidak pernah menganggap Reyhan sebagai anak tiri. Kasih sayang kepada Roy sama besarnya dengan Reyhan."Mama t
Mita yang kesal dan marah, lantas mengirim sebuah video ke ponsel Zeira. Ia tidak terima dengan perlakuan Reyhan kepadanya."Dia akan menyesal telah mempermainkan aku" kesal Mita dengan mengepalkan tangannya lalu melampiaskannya di atas meja."Aku sudah bilang dari awal, tetapi kamu terlalu percaya diri" cibir Fadil."Tutup mulutmu, jangan buat aku semakin kesal. Sekarang yang harus kita pikirkan adalah rencana baru" sentak Mita."Baiklah aku akan memikirkannya. Untuk saat ini kamu istirahat di sini saja" Fadil pergi meninggalkan Mita dan kembali ke kantornya...............Sementara di kediaman Nicolas, Zeira sudah mengemas beberapa pakaiannya dan Andrian. Ia sudah bertekad akan meninggalkan kediaman Nicolas setelah melihat video yang di kirimkan Mita kepadanya.Hati wanita mana yang tidak sakit saat melihat sebuah video dewasa, dan tokoh utamanya adalah suaminya sendiri bersama wanita lain. Begitulah yang di rasakan Zeira saat ini, tub
Zeira memijat kening karena pusing memikirkan semuanya. Ia merasa kasihan kepada Reyhan, tetapi dibalik itu, ia juga merasa benci dan kesal karena dalam video yang di kirimkan Mita kepadanya, terlihat jelas kalau Reyhan seperti dalam keadaan sadar dan sangat menikmati hubungan intimnya dengan Mita."Ra, apa yang kamu pikirkan ?" Suara Vivi yang tiba-tiba terdengar dari pintu balkon. Saat ini Zeira sedang duduk di balkon kamarnya."Aku memikirkan tentang video itu Vi""Ra, kamu harus percaya dengan apa yang dikatakan kak Reyhan. Aku berpikir kenapa selama ini kita terlalu bodoh, sehingga kita tidak bisa memikirkan alasan Kak Reyhan untuk mendekati wanita sialan itu" bujuk Vivi"Apa kamu percaya kalau mas Reyhan di jebak Mita saat malam itu ?" Tanya Zeira"Aku percaya Ra. Kak Reyhan bukanlah pria murahan, dia pria yang tidak mudah tergoda dengan wanita. Jadi tidak mungkin dia tertarik untuk menyentuh wanita jalang itu""Tapi aku sulit untuk me
Pagi yang cerah, seorang wanita sedang berkutat di dapur dengan kompor dan sendok goreng sambil melantunkan senandung lagu rindu. Zeira begitu bersemangat pagi ini menyiapkan sarapan untuk keluarga Nicolas, ia memasak makanan kesukaan Reyhan yaitu soto Betawi dan nasi goreng seafood."Selamat pagi putri mama ?" Sapa Fina yang baru tiba di dapur."Pagi mama" sahut Zeira dengan ceriah sambil tersenyum manis "mama mau ngapain ?" Lanjut Zeira."Mama mau bantuin kamu masak" Fina memotong-motong cumi dan udang yang ada di atas meja untuk campuran nasi goreng."Andrian di mana mah ?""Sama papanya, tadi sudah dijemput Reyhan ke kamar mama" sahut Fina. Saat Zeira keluar dari kamar, Reyhan juga ikut keluar untuk menjemput putra kesayangannya ke kamar Fina."Ow" jawab singkat Zeira.Waktu sudah menunjukkan pukul 7, semua anggota keluarga Nicolas telah berkumpul di meja makan untuk menikmati sarapan buatan Zeira dan Fina. Sepanjang mereka makan,