Share

Menyusun Rencana

"Ma, Pa tolong hargai keputusan Arsen. Insya Allah dalam waktu dekat akan melamar Laila dan secepatnya menikah," kata Arsen pada kedua orang tuanya.

"Ma'af, Mama gak bisa! Permisi!" jawab Safira lalu beranjak dari tempat duduknya, meninggalkan Arsen dan Malik, yang terbengong dengan sikap kekanakan Safira.

"Papa tahu, kamu sudah dewasa dan berhak menentukan jalan hidupmu sendiri, tapi pikirkan baik-baik, konsekuensi yang akan kamu hadapi, jika tetap memaksa menikahi gadis kampung itu." Malik mencoba bersikap bijaksana, walau tetap saja ia pun sama menolaknya seperti Safira.

"Dia punya nama, Pa. Laila." Arsen tak senang dengan sikap orang tuanya yang kerap menghina dan merendahkan Laila.

"Terserah kamu, lah! Papa masuk dulu," pungkas Malik, hendak meninggalkan ruang keluarga tempat mereka berdiskusi.

"Tunggu, Pa. Aku belum selesai. Aku sudah memikirkan masak-masak, bahkan aku suda

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status