Share

Bab 15

Perempuan paruh baya itu terlihat keluar dari mobil dengan menenteng tas di tangan kanannya. Perempuan itu tersenyum ke arahku setelah pandangan kami bertemu. Kubalas senyuman itu. 

Ya, perempuan itu adalah Mama mertuaku. 

Terlihat ia melangkah ke arahku yang sedang duduk di teras rumah. Dengan terpaksa kucium punggung tangan Mama setelah tangannya terulur ke arahku. 

"Sini Daffa biar Mama gendong."

Sebenarnya ada rasa berat saat menyerahkan bayiku pada perempuan tak berhati itu. Namun Mama langsung mengambil alih Daffa dari pangkuanku. 

"Mama dari mana?" tanyaku sesaat setelah Mama menghenyakkan tubuhnya di kursi yang ada di sampingku. Pandangannya tertuju pada Daffa.

"Dari rumah tadi," ucapnya tanpa menoleh ke arahku. 

Memang jarak rumah kami tidak jauh, hanya membutuhkan waktu tempuh 45 menit saja. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status