Share

Bab 16

Suara deru mobil yang berhenti di halaman rumah membuatku melangkah ke arah depan. 

Masih ada perasaan kasihan yang hinggap di dalam sini. 

Langkahku seketika terhenti saat melihat Mas Pandu datang bersama Lidya. Mereka berdua langsung masuk ke dalam rumah begitu saja, tanpa permisi. 

"Mama di mana, Vit?" tanya Mas Pandu dengan raut wajah yang sangat khawatir, pun dengan Lidya. 

"Di kamar, Mas," jawabku dengan jemari menunjuk ke arah kamar. Mas Pandu mengangguk lalu melangkah begitu saja, bersama Lidya– calon istri keduanya.

Kuhembuskan napas berat, aku menyusul langkah mereka. 

Kini sepasang calon pengantin yang sedang di mabuk asmara duduk di tepi ranjang di samping Mama mertua. 

Menyadari kehadiranku, pandangan Mas Pandu beralih padaku yang sedang berdiri di ambang pintu.&

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status