Share

Bab 48

Terlihat raut wajah itu seperti syok. Bahkan terlihat dengan jelas Lidya menelan ludahnya dengan susah payah. Tak ada satu kalimat yang keluar dari bibirnya. Hanya gerakan kepala menggeleng yang terlihat.

"Kamu jangan khawatir, semua akan baik-baik saja. Tak akan kubiarkan lelaki manapun bisa menjamah tubuhmu ...," ucapku berusaha membuatnya agar bisa membuat hatinya tenang.

"Percayalah, Lid ... semua akan baik-baik saja. Aku pasti bisa membayar hutang-hutang itu. Tak mengapa jika Vita menggugat cerai diriku. Kamu lah yang akan menjadi satu-satunya perempuan di hati Mas. Seperti yang kamu inginkan sejak dulu ...."

Kutarik tubuh Lidya ke dalam dekapanku. Bibir itu masih menutup dengan sempurna. Kuelus pucuk kepala itu, sesekali bibirku mendarat di sana, mengecupnya dengan penuh kasih sayang.

Beberapa menit Lidya berada dalam dekapanku. Namun, tak berselang lama ia mulai menarik tubuhnya untuk terlepas dari pelukanku.

"Apa kamu sudah nggak waras, Mas? Kamu jadikan aku sebagai jamina
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status