Share

Bab 47

Saat jemariku menari-nari di atas layar ponsel, tiba-tiba benda pipih yang ada di tanganku itu berdering. Nomor asing terpampang sebagai pemanggilnya.

"Halo ...," sapaku saat panggilan sudah kuangkat dan kudekatkan di telinga kananku.

"Kamu di mana, Mas? Ini aku Lidya," ucap seseorang di seberang sana dengan nada khawatir.

"Di jalan. Ada apa? Ini nomor siapa?" tanyaku.

"Mas, jemput aku! Tasku dicopet!"

"Allahu Akbar ...," lirihku seraya mengacak rambut dengan kasar.

"Ke sini, Mas. Jemput aku. Aku udah nggak pegang uang sama sekali," rengek Lidya dari seberang sana. Aku menghembuskan napas berat.

Sepertinya hari ini hari yang begitu sial.

Uang yang tinggal tak seberapa itu kini telah lenyap begitu saja.

"Kok bisa sih, Lid? Kenapa kamu begitu ceroboh?" sahutku dengan nada yang begitu geram.

Sejak tadi aku sudah dibuat emosi, sekarang tambah lagi masalahnya. Entahlah ... aku benar-benar frustasi. Pikiran ini sudah tidak mampu berjalan lagi.

Belum lagi soal hutang yang kujadikan Mam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Maria Helena Anu
ceritanya bagus sekali. trima kasih penulis.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status