Share

Bulan Madu

Zhafira mengerjapkan mata, menyesuaikan netra dari cahaya sinar matahari yang menerobos melalui celah tirai.

“Apa? Sinar matahari?” batin Zhafira terkejut sekaligus bingung.

Zhafira menegakan tubuh, langsung menoleh ke arah jendela.

Benar, itu sinar matahari. Kepalanya kembali menoleh ke arah sebaliknya di mana jam dinding tergantung di sana dan mendapati waktu telah menunjukan pukul delapan pagi.

Zhafira belum pernah seterlambat ini bangun di hari senin.

Pasti karena semalaman Kaivan menggempurnya tanpa ampun.

Pasalnya selama weekend kemarin, Kaivan jarang ada di rumah, pria itu ikut kakeknya main golf bersama klien.

Tapi Zhafira diberi kebebasan untuk hang out bersama Bella dan Nova jadi Zhafira tidak kesepian.

“Mas, bangun! Kita udah kesiangan, alarm enggak bunyi ya?!” Zhafira berseru setelah mengguncang tubuh Kaivan lantas menyingkap selimut hendak turun dari atas ranjang.


Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status