Share

Menyiksa

Kaivan mengerjapkan mata tatkala ia merasakan sesuatu—seperti jarum menusuk tangannya.

Setelah membuka matanya baru ia tahu jika seseorang pria dengan stetoskop di leher sedang menyuntikkan sesuatu pada lengannya.

Kaivan yakin jika pria paruh baya itu adalah dokter yang diutus keluarga Gunadhya untuk merawatnya.

“Jangan bergerak dulu, saya sedang memberikan obat penahan sakit,” sergah pria itu saat Kaivan hendak menegakan tubuh.

“Saya dokter Hadi diutus grandpa kamu untuk membawa kamu kembali ke Jakarta,” imbuh pria itu usai menyuntikkan obat.

“Enggak, Dok! Saya enggak akan pulang, saya akan di sini … istri saya mana, Dok?”

Kaivan berusaha menegakan tubuhnya untuk turun dari atas ranjang namun rasa sakit di sekujur tubuh juga kepalanya menahan Kaivan hingga akhirnya pria itu kembali terbaring lemah.

“Kamu belum pulih betul, kamu harus mendapat perawatan intensif untuk luka dalam kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Suherni 123
bener fir, waktu sehat nemenin nya si mantan terus manggil nya gak pake ayang pas sakit babak belur minta di temenin terus manggil pake ayang segala,,dasar laki labil
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status