Share

Bab 73. Ulat bulu gatal

Ridwan kini tidak bisa tidur lagi setelah mimpi.

Ridwan berfikir, mimpi itu nyata atau hanya hasil dari pemikirannya saja tentang dua anaknya.

Entah itu hasil dari pemikiran atau benar putra putrinya hadir, Ridwan sangat senang bisa menatap Zahra kecil dan Fatih dalam balutan bahagia.

"Semoga senyummu itu yang selalu menghiasi wajah cantikmu, Na!" batin Ridwan.

Entah kenapa, Ridwan seolah langsung jatuh cinta saat pertama menatap Ena kecil dengan senyum indah itu.

Hari berganti dan Ridwan masih setia di depan ruang ICU menunggu istrinya bangun.

Sedangkan Papa Ameer menyusul istri dan Ibunya di ruang rawat inap.

Ridwan berdiri dan menatap Zahra bari balik kaca, "Apa kamu begitu betah tidur, Sayang!" gumam Ridwan.

Pagi itu Mama Sofiya, Papa Ameer dan Oma pamit harus pulang karena harus mengurus perusahaan.

Ridwan mengiyakan dan menunggui Zahra seorang diri.

Hingga sore hari, dokter menga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status