Share

Salah Paham

Bab 49

"Ceritanya panjang, Ma." Ziyad mencoba menarik nafas. Inilah saat yang paling tepat untuk menarik simpati ibu mertuanya.

"Sepanjang apapun, berceritalah, Nak. Mama akan siap mendengarkan," ujar Nafisa. Perempuan lemah lembut itu menatap menantunya dengan serius.

"Tetapi apakah Mama mempercayaiku, jikalau aku mengatakan hal yang buruk tentang putri mama?" Ziyad menelisik. Dia ingin memastikan sikap ibu mertuanya lebih dulu.

"Maksud kamu, Rayna?"

"Iya. Rayna, Ma."

"Apa yang terjadi, Nak? Katakan yang benar, walau pahit buat Mama," desak Nafisa. Dadanya berdesir.

"Tidak lama setelah kami menikah, tiba-tiba seorang laki-laki muncul dan mendekati Rayna." Mata laki-laki itu menerawang, berusaha mengingat-ingat semua yang telah terjadi.

"Laki-laki? Siapa dia? Sepengetahuan Mama, Rayna tidak memiliki teman dekat, kecuali sepupu-sepupunya," sahut Nafisa cepat.

Dia berusaha menutupi kegugupannya dengan menuangkan teh ke gelas Ziyad yang sebelumnya sudah kosong.

"Aku tidak tahu, Ma. Tetap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status