Share

106. Kecemasan Raline.

Raline terbangun saat mendengar ponselnya berbunyi. Pandangan Raline refleks terarah memindai jam dinding. Pukul 02.45 WIB dini hari. Siapa yang meneleponnya malam-malam begini? Teringat sesuatu Raline menoleh ke sampingnya. Axel tidak ada di sana! Ia sudah bisa menduga siapa yang meneleponnya. Pasti Axel.

"Hallo, Mas. Jangan bilang kalo lo mau nginep di rumah sakit nemenin Om Theo ya? Gue kedinginan di mari. Pulang sekarang, Mas." Raline mengomeli Axel.

Klik. Panggilan tiba-tiba diputus.

"Emang ini mas suami kagak ada sopan-sopannya sama istri. Dia yang nelpon, eh dia yang mutusin telepon gitu aja. Mesti dirukyah ini orang." Raline bersiap menelepon Axel kembali.

"Lho kok nama Pak Hamid?" Raline heran saat memeriksa nama penelponnya. Ternyata yang meneleponnya adalah Pak Hamid. Bukan Axel.

"Padahal mereka tadi pergi berdua. Jangan... jangan..." Raline merasa ada sesuatu yang tidak beres. Ia pun segera menelepon Pak Hamid kembali.

Tut... tut... tut...

Ponsel Pak Hamid sibuk. Raline
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status