Share

Chapter 57: Siasat (1)

Selisih jaraknya hanya seruas jari. Terlambat menghindar sedikit saja, tubuh O sudah menjadi bubuk. Tidak, jadi bubuk masih sedikit mending. Batu karang besar saja menguap jadi asap terkena teknik Dullahan itu.

Setelah berguling-guling di tanah, O segera menggunakan lagi sihir Flumen. Ia tidak mengarahkan meriam air itu ke arah sang Dullahan, tapi ke atas. O menerjang semburan itu dan terseret arus naik. Ia menjadikan pilar air itu sebagai sebuah lift untuk kabur.

"Preferensiku benar. Kelas ksatria memang lebih unggul," kata O pada dirinya sendiri. "Aish, kenapa aku otomatis jadi kelas penyihir, sih?"

""Um ..."" Narator kehabisan kata-kata, sudah lelah meyakinkan O. Namun akhirnya ia bicara juga. "Seni Senjata tidak hanya bisa dilakukan oleh kelas ksatria, Tuan.""

""Sebagai penyihir, Anda juga bisa menggunakan Aura dan menyalurkannya pada senjata Anda untuk menciptakan sebuah teknik Seni Senjata,"" kata Narator lagi.

"Eh? Beneran, tuh?" O protes. "Aish. Kenapa kau baru bilang sekarang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status