Share

Bab 44 Mas Bima di Pengadilan

Sesaat kemudian panggilan berakhir. Mas Andrian terdiam, tanpak sedang memikirkan sesuatu. Jelas sudah dia masih memikirkan wanita itu. Lalu untuk apa aku lama-lama berdiri disini.

"Hana, tunggu." Mas Andrian menahan tanganku

"Untuk apa? untuk melihat wajah cemas Mas, saat mendengar kabar kurang baik tentang wanita sunda* itu." Aku menjawab dengan luapan emosi meski terisak.

Sempat bimbang beberapa menit yang lalu. Dan seketika berubah dengan cepat. Sorot mata cemas itu seketika menghancurkan harapan yang sesaat hadir. Yah, dia terlihat mencemaskan wanita itu.

Aku segera beranjak, tak memperdulikan Mas Andrian yang memanggilku. Aku yakin tak salah tafsir, wajahnya seketika terlihat cemas. Apalagi yang aku harapkan dari hubungan ini? Sepertinya sudah tak ada.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Awan padaku.

"Bagaimana Hana bisa baik-baik saja? Ini sangat buruk." Aku menjawab tanpa melihatnya.

"Agenda sidang selanjutanya gugatan, kalau kamu merasa tak nyaman, biar aku yang mengurusnya."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status