Share

25. Melindungi

"Ibu! Ayah! Tolong aku!"

Aruna menggedor pintu dengan panik. Dia ketakutan setengah mati sampai kakinya gemetar hebat. Lagi dan lagi, Aruna menangis histeris.

Aruna memukul-mukul pintu dengan lebih kuat saat suara para tikus di kamarnya itu terdengar lebih ramai. Tak sekali dua kali Aruna berjengit karena tikus-tikus berjalan di kakinya, bahkan beberapa sempat mencoba memanjat tubuh Aruna.

Aruna benar-benar tidak tahu tikus sebanyak ini berasal dari mana? Padahal sebelumnya kamarnya baik-baik saja. Kamar Aruna sangat bersih karena selalu dibersihkan oleh para pelayan setiap hari. Bahkan sebelum-sebelumnya, nyamuk pun tidak pernah terlihat berada di kamarnya.

Lantas ... darimana semua tikus itu datang?

"Kakak!" Aruna memanggil keras saat di luar kamar, dia mendengar suara tawa Genio dan Gielza. Kedua kakaknya masih berada di depan kamarnya, jadi Aruna merasa bisa meminta bantuan mereka. "Tolong aku, kakak! Pintunya tidak mau terbuka dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status