Share

Rumor dan simpati.

"Baru datang?, bagus...Datang keruangan ku sekarang!." Lanjut suara khas yang tak akan pernah di lupakan oleh Angel tersebut.

"Baik."

Jawab wanita itu singkat, seraya memasukkan kembali ponsel yang di pegang kedalam tas.

Dan dengan cepat mengikuti langkah Anggara yang berjalan melewati dirinya, tanpa perlu menoleh kembali.

"Duduklah." Ucap Anggara setelah keduanya memasuki ruang kerja presdir.

"Terimakasih." Angel.

Anggara meraih kursi dan mendudukkan tubuh, sebelum meletakkan berkas kerja yang di bawa dari rumah pada meja kecil di samping tempat duduk.

Angel hanya diam menunggu hingga pria tersebut menyelesaikan semua, sebelum kembali melihat atau berinisiatif membuka pembicaraan serta memberinya perintah.

Diam, sabar, dan pasif menunggu, kini telah menjadi keahlian baru Angel akhir-akhir ini.

Entahlah, mungkin akibat insting yang "tok cer" atau karena pikiran yang tengah narsis, yang jelas Angel merasa bahwa sosok di depannya saat ini ingin mengatakan sesuatu kepadanya tentang peri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status