Share

Leave II

Haris mengawasi kakaknya yang duduk di hadapannya dengan serius. Sepertinya ia sudah membuat kesalahan saat mabuk kemarin. Pipi kakaknya lebam, bibirnya luka sobek. Haris yakin itu karena ulahnya.

Hendri pun mengawasi Haris dengan nanar, ia sudah menunggu momen ini sejak semalam, namun Haris bangun keesokan harinya usai ia mabuk. Beruntung Hendri sudah menukar jadwal prakteknya dengan dokter pengganti. Jadi ia lebih leluasa menunggu Haris bangun untuk menginterogasinya.

"Jadi siapa gadis itu?"

Haris membuang muka keki, ia paham alur pembicaraan kakaknya.

"Gadis siapa??" tanya Haris berpura-pura.

Hendri tersenyum kecut lalu menyilangkan tangan di dadanya pelan. "Gadis yang sudah membuat kamu jadi kaya gini! Brisya, ya, namanya?"

Haris menolehi Hendri kaget, darimana Hendri tahu tentang Brisya? Apa Frans dan Vico memberitahunya?!

"Aku mabuk bukan karena dia."

"Oh, ya, tapi sepertinya nggak mungkin karena Vega, ya, kan??"

Haris tak menyahut, ia tidak suka diinterogasi seperti ini.

"Ri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status