Share

113. Tak Pernah Menyesal

Assa membuka matanya yang terasa berat. Pusing masih menderanya. Sejenak Assa terdiam menatap langit-langit kamar yang bukan miliknya. Dia melirik Lena yang lelap dalam dekapannya. Sadar bahwa semalam dirinya telah bercinta dengan Lena, hingga kemudian helaan nafas berat terdengar. Assa mengusap wajahnya dengan tangan. Perlahan dia menyingkirkan Lena yang menindih tangannya.

Lena terusik. Dia membuka matanya. “Kau sudah bangun?” tanyanya kemudian.

“Lena, kau tahu aku mabuk. Kenapa tidak mencegahku?”

“Aku ingin Assa. Anggap saja ini sebagai hadiah terakhir darimu untukku. Aku janji setelah tidak akan memberitahu siapapun atas apa yang kita lewati semalam.”

“Aku harap kau bisa menjaga ucapanmu,” Assa turun dari tempat tidur. Dia menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Sedangkan Lena di termenung di tempat tidurnya. Semalam dia merasa sangat bahagia karena Assa mendesahkan namanya, namun pagi ini dia harus kembali dihadapkan pada kenyataannya bahwa Assa sudah kembali menjadi mi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status