"Saya Pak Kades, saya cuma mau memberitahukan, jika baru saja Pak Widodo menyusul istrinya dengan cara minum racun serangga."
"Innalillahiwainnalilahirojiun. Kok bisa seperti itu Pak, ya Allah." Tak terasa saat itu juga air mata ini langsung turun deras, Pak Widodo yang baru sekitar dua jam yang lalu berbicara melalui telepon denganku, nyatanya kini telah meninggal dunia karena minum racun serangga. Memang dari tadi aku merasa akan hilangnya semangat hidup beliau karena di tinggal meninggal oleh anak dan istrinya sekaligus."Kejadiannya sangat cepat Mbak, saat semua pelayat datang Pak Widodo hanya mengurung diri di kamar, diketuk-ketuk tak ada jawaban. Akhirnya warga sepakat mendobrak pintu. Dan ternyata dia sudah tergeletak dengan mulut berbusa dan sudah tidak bernafas. Pak Widodo meninggalkan sepucuk kertas di meja dengan tulisan 'tolong telepon mantan menantu saya Dita, agar dia hari ini mau kesini, menyaksikan pemakaman ka"Lin, malam ini kamu nginep di sini saja ya. Besok pagi kita bareng-bareng ke Jombang, aku juga mau mengurus adopsian bayi lucu itu," ucapku pada Linda sejenak setelah kami sampai di rumahku."Iya, Bu. Nggak apa-apa kok. Sekalian kan malam ini mau ikut ngaji kirim doa to."Memang mulai malam ini hingga hari ketujuh meninggalnya Mas Chandra, aku mengadakan kirim doa setelah waktu isya.Di acara kirim doa hari pertama ini, tetagga yang datang tidak seberapa, yang banyak adalah para pegawai di kantor.Pukul sembilan malam, aku masuk ke kamar, melepas lelah yang sungguh benar-benar terasa. Sesungguhnya sampai detik ini pun, aku belum percaya bahwa Mas Chandra telah menninggal. Mengapa dia pergi begitu cepat?Padahal aku sungguh in
Aku sungguh masih sangat ragu dengan kebenaran isi surat ini, bisa saja kan, orang yang menulis ini sekedar berbohong dan ingin menitipkan anak itu padaku saja. Namun aku juga tak boleh terlalu abai, jika benar apa yang telah tertulis, maka aku harus segera menebus kesalahan kepadanya, meski mungkin sebenarnya Mamaku tak pernah tahu jika Papa punya istri yang lainnya.Kembali kulipat kertas itu dan kumasukkan kedalam amplop. Atau besok langsung saja ku bawa bayi itu untuk menjalani test DNA, namun biarlah malam ini aku mengistirahatkan dulu badan dan pikiranku, agar esok aku bisa beraktivitas kembali.***********************************Tok tok tok"Bu Dita sudah bangun belum?"Terdengar ketukan dan suara Linda dibalik pintu, saat aku selesai melaksanakan shalat subuh."Sudah, Lin. Masuk saja, nggak kukunci kok!" Teriakku.Pintu dibuka
Pov Mirna( ibunya Raisa)"Ya ampun Sa, kenapa bisa sampai seperti ini sih?! Malu ibu ini! Malu sama tetangga!""Apaan sih, Bu!"Sungguh aku benar-benar tak menyangka, bila, akhirnya nasib membawaku ke sini, membawaku menjadii salah satu penghuni hotel prodeo ini. Yang lebih memalukan lagi, anakku juga kini berada di sini, bersamaku dan menantuku, si Chaandra, malah dua kali ini merasakan tidur di balik jeruji besi ini."Ibu ini malu, masak nih ya, dulu baru sebeentar punya mantu yang katanya kaya tuujuh turunan, eh malah pas hari pernikahan di tangkap polisi karena kasus perampokan! Dan kini kita baru beberapa hari bisa beli mobil dan punya banyak uang, eh malah satu keluarga masuk penjara! Mau di taruh di mana lagi mukaku ini Sa?! Ampun deh hidup kok gini-gini amat sih!""Ya sudahlah, Bu. Mau gimana lagi, semua kan sudah terjadi, malu tuh di dengar mereka dan juga pak polisi itu!" ucap Ra
Pov Pak Widodo ( Bapaknya Chandra)"Selamat pagi, Pak. Kami dari pihak kepolisian ingin mengabarkan bahwasaudara Wisnu Chandra pukul tiga dini hari tadi, meninggal dunia karena penyakit yang di deritanya pak."Seakan runtuh dunia ini, saat aku mendengar berita kematian anakku satu-satunya itu. Meski dia sangat jahat tapi sungguh aku tak ingin dia meninggal secepat ini, apalagi saat dia masih belum bertaubat kepada Allah.Berkali-kali ku nasehati, agar dia sadar, namun masih juga dia terus melakukan banyak kesalahan berikutnya. Dan ini jadi yang kedua kalinya dia masuk penjara.Selain perasaan sedih, kini aku juga merasa bingung. Apakah berita kematian Chandra ini harus kusampaikan kepada istriku-Sari-atau tidak?.Jika ku katakan, aku takut dia akan menjadi depresi, mengingat dia sangat sayang sekali kepada anaknya itu. Seperti kemarin, saat Chandra sudah ketahuan bersalah dan banyak
Pov Author (Kematian Chandra)Setelah di tangkap polisi karena penyekapan dan pembakaran cafe milik Dita. Chandra sungguh sangat shock, apalagi badannya kini lebam-lebam dan terasa sakit semua, jika saja polisi tadi terlambat sedikit saja, mungkin para warga desa yang tengah emosi itu, pasti telah membakar Chandra dan ke enam anak buahnya.Dia sungguh sangat menyesali tindakannya kali ini yang nekat sekali sampai menyekap Dita, sesunguhnya, itu semua dilakukan karena dia pun sangat berambisi untuk bisa menaklukan Dita lagi. Dia juga menyesal karena tak mendengarkan apa kata istrinya untuk nenjauhi Dita, berarti memang feeling seorang istri itu tak pernah salah.Jika dia sudah di tangkap seperti ini, maka bisa dipastikan keluarga dan istrinya itu pun pasti tertangkap juga. Namun sesal kini juga tak ada guna, karena semua sudah terjadi. Chandra kini hanya bisa pasrah, dia akan menerima apapun yang
Raisa, Dita dan Linda (Pov Author)Setelah mendengar berita kematian Chandra, Raisa sebenarnya menjadi sedikit shock, namun dia mencoba menutupi hal itu dari sang Ibu. Karena dia tak ingin ibunya yang kini dalam keadaan hamil itu, menjadi semakin terpuruk jika tau Raisa shock. Raisa tau jika kematian Chandra di sebabkan karena penyakit yang sama dengannya, dan kapan saja penyakit itupun dapat merenggut nyawanya juga.Meski diliputi kecemasan, entah mengapa sama seperti Chandra, dia masih belum ingin bertaubat kepada Allah. Justru hatinya malah semakin dendam pada Dita. Padahal jika mau merutut ke awal sebenarnya dia sendirilah yang salah, dan ini merupakan teguran dari Allah, agar dia mau kembali ke jalannya, atau bahkan mungkin ini sebuah karma atas semua yang dia lakukan dahulu. Memang hidayah Allah tak bisa di tebak kapan menyambangi umatNya, namun ketika nafas masihlah ada, semoga hidayah itu nenemuinya."Sa, Ibu pingi
Raisa Kini Telah Kembali (Pov Author)Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh Raisa, karena pagi ini, orang suruhan Bos nya itu, akan membebaskan Raisa dengan uang jaminan yang tentunya berjumlah ratusan juta itu. Dengan sebuah perjanjian Raisa akan melakukan sebuah pekerjaan untuk orang yang di panggilnya Bos itu."Bu, hari ini aku keluar dulu ya. Ibu yang tenang di sini. Tak sampai satu bulan aku akan menjemput Ibu juga. Aku akan bekerja dan mengumpulkan uang, untuk membebaskan Ibu dari kurungan ini," ucap Raisa pada Bu Mirna."Memangnya kamu mau kerja apa Sa? Hingga dalam satu bulan bisa mendapatkan uang banyak untuk mengeluarkan aku dari sini?" jawab Bu Mirna lemah."Ada deh, Bu. Pokoknya Ibu yang tenang di sini, nggak usah mikir macam-macam. Di buat enjoy saja. Satu bulan itu nggak lama kok Bu. Nanti kita akan berkumpul di rumah lagi, bersama dengan dede
Pov Author (Raisa Hamil Lagi)Seminggu setelah keluar dari dalam penjara, dan menyelesaikan empat misi pengiriman barang itu, Raisa berniat ingin mengunjungi Ibunya di rutan pagi itu.Uang seratus juta sudah dalam genggamannya, tinggal melakukan misi tambahan dan minggu depannya, sudah pasti dia bisa menjemput Ibunya di sana, dan bisa berkumpul kembali di rumah.Setelah mandi, dia merasakan perutnya sangat mual, dan ingin muntah saja. Dia curiga kalau dia tengah hamil, karena dia tak pernah mendapatkan haid sama sekali, sedangkan terakhir kali melakukan hubungan badan dengan Om Ferry-pelanggannya-dia tak memakai pengaman, dan seperti biasa di keluarkan di dalam.Namun Raisa juga ragu, karena sebelum main dengan Om Ferry pun, dia melakukan hubungan dengan pelanggan lainnya pun tanpa pengaman. Jadi dari pada harus terus penasaran, maka Raisa pun akan segera berangkat ke apotek untuk membeli alat pengetes kehamilan itu.