Share

Makan Berdua

"Laper nggak, Ra?" tanya Daffa sembari mengenakan jaket hitam miliknya. Kini, mereka sedang berada di luar rumah Daffa.

Aira menyengir, sembari menggarukkan kepalanya. "Tau aja lo, Daf."

"Makan di tempat biasa aja, gimana? Mau, kan?" tanya Daffa lagi setelah terkekeh kecil. Begitu Aira selesai memakai helm, Daffa merapikan rambut gadis itu yang sedikit berantakan.

Aira tidak berontak, kepalanya mengangguk semangat. "Gue oke-oke aja, Daf. Yang penting perut gue nggak koar-koar mulu."

Setelah mereka siap, Daffa naik ke atas motornya disusul Aira yang duduk di belakangnya. Hari sudah malam, Daffa tentu tidak tega membiarkan Aira pulang sendirian. Bahkan sang mama sendiri yang menyuruhnya.

Setelah melewati jalanan kota malam ini yang cukup ramai, dua remaja itu akhirnya sampai di depan sebuah warung makan. Aira turun, melepas helmnya kemudian merapikan rambutnya yang cukup berantakan lagi.

Daffa tiba-tiba bersuara ketika netranya menangkap sosok

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status