Share

Kerja Sama

Jika saja bukan karena perjodohan yang dibuat papa tirinya itu, Aira juga enggan berbaik hati dengan Serin, kakak tirinya yang paling tidak suka dengan dirinya. Pula, jika bukan karena Serin menyukai Rehan dan akhirnya rencana pertama tercipta, Aira juga tidak sudi menginjakkan kaki di depan pintu kamar Serin malam ini.

"Kak!" 

Aira mengetuk pintu di depannya itu, sesaat setelah seseorang di dalam memanggilnya masuk, Aira melangkah setelah sejenak membuang napas panjang. Rautnya harus dia buat sehangat mungkin. Dia akhirnya masuk, melihat Serin menyambutnya dengan raut penuh kejut.

"What? Lo bilang apa? Coba ulangi, deh. Kuping gue radha konslet." Serin melebarkan telinganya, setidaknya meski kesal, Aira dengan sabar kembali mengulangi panggilannya tadi.

"Kak."

Serin mengerjap, ternyata dia tidak salah mendengar. "Lo kerasukan apa, ha?"

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo, Kak. Please, kali ini gue serius," jawab Aira, tanpa izin duduk di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status