Share

Rencana Kedua

Kantin sekolah ramai seperti biasanya, jam istirahat pertama sudah terlewati lima menit yang lalu. Minuman milk tea milik Aira justru masih berisi satu gelas penuh. Sementara minuman Daffa di depannya sudah hampir tandas, karena benaknya yang sudah pening dengan berbagai pikiran serta atensi.

"Duh, Daf. Rencana pertama aja belum tentu berhasil sepenuhnya, masa udah mikirin rencana kedua, sih?" gerutu Aira ketika tadi Daffa membahas mengenai rencana ke dua.

"Justru kita mulai mikirin rencana kedua sambil nungguin rencana pertama berhasil, Ra. Waktu kita nggak banyak, inget itu," jawab Daffa, dia sepertinya sudah pening dengan semuanya. Kentara jika rautnya dipenuhi peluh, padahal AC menyala di penjuru kantin.

Aira tetap tidak yakin, jujur saya dia merasa lelah dengan rencana pertama yang entah bagaimana ke depannya. "Iya gue tau, tapi masa lo nggak pusing, sih? Apa lo nggak capek? Dan, mikirin rencana nggak semudah itu, Daf. Harus bener-bener matang."

"Gue

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status