Share

Pembelaan Serin

Aira baru saja selesai makan malam dengan Serin, sementara dia menuju ruang tamu hendak menutup pintu, lalu Serin berjalan ke kamar untuk menunggu aksinya tiba. Yah, malam ini kepulangan sang papa menjadi awal rencana pertama untuk mereka yang segera akan dimulai.

"Kamu tidak lupa dengan permintaan saya beberapa hari yang lalu, bukan?" Sang papa membuka pintu ketika Aira belum sempat menutupnya.

Aira tersentak sesaat, lebih tepatnya berlagak terkejut, diikuti dengan kepalanya yang tampak menunduk setelahnya. "Maaf, Pa."

Andi, sang papa tersenyum sinis. "Maaf? Kamu mau membuat saya kecewa lagi?"

"Maaf, tapi untuk permintaan papa yang satu itu ... Aira tetep nggak bisa," jawab Aira, mengutarakan isi hati serta benaknya. Dia memang tidak mau menerima perjodohan itu.

"Lagi, kamu mau membuat saya kecewa lagi, Aira?" Sang papa melangkah maju, mendudukkan diri dengan decihan pelan. Aria melihatnya tampak menghela napas, ini memang masih dalam dramanya, te

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status