Share

Paksaan Rehan

Harusnya setelah bel pulang berbunyi, Daffa sudah berada di parkiran untuk menunggu Aira. Namun, ketika gadis itu sampai di sana, tidak ada tanda-tanda keberadaannya. Padahal Aira yakin, Daffa masih belum pulang sebab masih terdapat motornya di sana.

"Lo harus ikut gue."

Tiba suara familiar itu terdengar, suara orang yang tidak Aira inginkan kehadirannya. Bahkan, mendengar saja sudah membuat dirinya muak. Namun, harusnya dia bisa melarikan diri, tetapi paksaan yang Rehan lontarkan dan dia menolaknya, cowok itu menghadang jalannya.

"Dih, ogah," ketus Aira. 

"Gue maksa."

"Dan gue maksa nggak mau." Aira hendak kembali berjalan, namun lagi-lagi Rehan menghadang. Aira mendengkus keras.

"Lo harus ikut gue beli kado buat mama. Dia bentar lagi bakal jadi ibu lo juga," jelas Daffa memberi tahu tentang maksudnya. Tetapi di wajah Aira tidak ada raut bahagia sedikit pun.

"Gue nggak akan pernah jadi menantunya. Inget!" desis Aira tajam. Dia b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status