Share

Bab 34B

Mobil berhenti di depan sebuah rumah mungil bercat putih bersih. Halamannya kecil, hanya muat satu mobil saja. Tapi meski begitu, beragam pot bunga tertata dengan apik di teras, sehingga teras kecil ini terlihat segar dan enak di pandang mata.

"Ini rumah siapa, Mas?"

Mas Arfan tidak menyahut. Dia menarik tanganku masuk ke dalam rumah yang tak terkunci. Ruang tamunya kecil, dengan satu set sofa minimalis yang berwarna putih bersih. Aku tertegun sejenak mendapati rumah sepi sekali. Kakiku kaku, tak mau diajak bergerak. Aku menatap punggung Mas Arfan yang menarik tanganku, tapi tertahan karena aku tak mau bergerak.

"Kenapa?"

Aku menarik tanganku dengan sekali sengak.

"Mau apa Mas ngajak aku kesini? Aku… aku memang mencintai Mas. Tapi aku bukan cewek murahan."

Matanya melebar sesaat. Lalu tak lama, tawanya berderai.

"Ya Tuhan, jadi kamu pikir…?"

Aku menatapnya, lalu memandang pintu depan yang tertutup, dengan hati tak menentu. Aku rasa, kalau dia macam-macam, aku bisa lari dan kabur dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status