Share

Ending

"Bi, gak nyangka ya, kalau Inayah udah berubah drastis? Padahal kan dulu dia …."

"Sst! Jangan mengungkit masa lalu orang lagi, Sayang. Kalau dia sudah bertaubat, cukup diingat kebaikannya yang sekarang," potong Bian, meletakkan telunjuk di depan bibirku.

Aku mengerucutkan bibir dan memiringkan badan.

"Jadi Bibi belain dia? Jangan-jangan kecewa saat tahu Inayah akan menikah lagi," balasku pura-pura kesal. Aku yakin kok kalau dia hanya mencintaiku sekarang.

"Loh, ada yang lagi cemburu ni ye. Aku malah senang kalau dia nikah, Sayang. Dengan begitu, tiada lagi yang harus kita cemaskan jika sering kembali ke kota ini. Gak ada pengganggu. Mantan itu tak harus bermusuhan," balas Bian, menjadi lebih pipiku.

"Iya iya, Bi aku cuma bercanda kok," balasku tersenyum lebar.

Netra Bian melebar, menatapku tajam.

"Jadi kamu gak cemburu, Ca? Ah, aku kecewa."

"Ihhh, pakai merajuk segala," kekehku dan memeluk pinggang Bian. Merebahkan kepala di punggungnya yang kokoh.

"Enggak juga sih, Sayang. Tap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dewi Bertus
keren banget ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status