Share

KETAKUTAN

Pagi itu sarapan sudah siap di meja, Maysa naik kembali ke kamarnya memanggil Arlesa, meski jalannya agak kaku namun Maysa tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu. 

"Aku sudah siapkan sarapan," kata Maysa. Arlesa  siap-siap berangkat lagi memenuhi panggilan polisi.

"Kamu masih sakit?" Arlesa balik bertanya sebab cara jalan istrinya tak beraturan.

"Kamu berlebihan," protes Maysa kesal.

Arlesa tertawa, dia menginggit mesra bahu istrinya. "Aku hebat 'kan?" tanyanya.

"Iya, iya, kamu memang yang terbaik!"

Mereka turun ke bawah, Arlesa yang emnggendong Inara sesekali menggelitik putrinya agar tertawa riang pagi ini.

"Bi, panggil Luna untuk sarapan," pinta Maysa. 

"Kamu kenapa Maysa?" tanya Bu Rohma yang melihat jalan anaknya kaku.

"Habis terpeleset di kamar mandi, Bu," kelik Maysa.

"Ayah panggilkan tukang urut," kata Pak Sali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status