Share

SERANGAN

Di gudang rumah Maysa, Luna mengistirahatkan diri. Bi Siti menata gudang itu begitu rapi dan bersih, lumayan untuk tempat tinggal Luna sementara.

"Ini seperti kontrakkanku dulu sama Hadi, Bi. Luasnya seperti ini," kata Luna. 

"Baiklah, kamu istirahat ya, Bi Siti ke rumah lagi, semua sudah lengkap disini," kata Bi Siti.

Bi Siti keluar dari gudang itu, Luna membaringkan diri lagi di atas kasur. Dia memejamkan mata membayangkan wajah Hadi yang sempat ia lupa itu karena terpesona kharisma Arlesa. 

"Maaf, aku melalaikan pengorbananmu," lirih Luna sembari mengingat wajah Hadi. Dia mengelus perutnya, meminta maaf pada janin yang sempat ia ingin bunuh itu.

"Anak ini kenangan terindah Hadi aku akan merawat anak ini dengan baik," gumam Luna.

Dari luar gudang, terdengar suara kasak-kasuk. Luna beranjak mengintip di balik cela pintu, ternyata afmda seorang perempuan yang berjubah hitam sedang berdiri di depa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status