Share

BAB 32 B

PAPA MUDA 32 B

Oleh: Kenong Auliya Zhafira

Ketika Arista meletakkan segala harapan hari esok lewat mimpi, di tempat lain ada wanita yang masih merayu malam untuk satu imipannya menjadi penulis. Ya, Dyra masih bergelut dengan aksara hingga terangkai cerita yang penuh makna. Meski masih sebatas cerita pendek, ia tetap berusaha menempatkan tanda baca sesuai kaidah. Karena keindahan sebuah cerita itu terletak pada kerapian tulisan dan rasa yang ingin disampaikan.

"Kasih judul apa ya, yang pas ...." Sesekali bibir tipisnya berucap lirih ketika cerita yang ditulis menemukan akhir. Entah kenapa hatinya menuntun jemari untuk menuliskan perasaan yang mulai takut kehilangan akan seseorang yang belum menjadi siapa-siapa. Meskipun tahu ada persamaan rasa, tetapi bibir belum mampu ikrarkan kata.

"Gimana kalau judulnya, Kita Bersama Doa ... kayaknya cocok sama isinya," ujarnya lagi bicara pada diri sendiri. Dyra tersenyum bahagia bisa menyelesaikan satu cerita. Semua hal yang terjadi hari ini, ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status