Share

Tamu Alam Gaib

Melihat tangan besar itu muncul Alena segera meloncat mundur menjauh dari jangkauannya.

Suara gemboran marah juga tidak dia perdulikan dia hanya menatap tajam menuju gerbang itu yang akhirnya hilang secara sempurna.

Walaupun gerbang itu sudah hilang secara sempurna dari pandangan matanya namun Alena tetap berdiri 

di sana.

"Kenapa kulitnya berbeda, suaranya juga berbeda sementara gerbang itu aku yakin merupakan gerbang kerajaan yang dia punya atau... ahhh sudahlah," batin Alena.

Kemudian dia mengajak Bagus kembali ke mobil, melihat Alena hanya berdiam Bagus tidak bertanya apapun dia tahu kelakuan majika bidadarinya ini, dengan cepat Bagus langsung duduk di kursi sopir.

"Kenapa bengong non?" tanya Bagus sambil mengemudikan mobil.

"Tidak apa-apa aku hanya memikirkan gerbang sembilan langit," Jawab Alena singkat.

"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status