Share

MUSUH BEBUYUTAN

Jampang dan kawan-kawan meninggalkan rumah Pieter Cortenhoeff dalam keadaan terbakar. Mereka terus berlari, sampai jauh ke pinggiran kota. Rumah Pieter yang terbakar sudah tidak terlihat lagi. Jampang dan kawan-kawan berhenti untuk istrirahat. Lampu-lampu minyak dari rumah-rumah di sekitar tempat itu membaut mereka masih bisa melihat dalam gelapnya malam. Tanpa mereka sadari sejak tadi, beberapa orang mengikuti mereka dari belakang.

“Ah, kita istirahat dulu di sini,” kata Pitung.

“Ya, gue juga capek,” kata Rais.

“Gue juga,” kata Ji’i.

Mereka berhenti di bawah pohon yang rindang.

“Nanti aje istirahat di neraka!” terdengar suara keras cukup mengejutkan Jampang dan kawan-kawan.

“Ki Sima?” ujar Jampang.

“He, he elu emang gak gampang lupa, he.he,” kata Ki Sima sambil memainkan goloknya.

“Apa mau elu?” tanya Jampang sambil menyiapkan goloknya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status