Share

Bab 106 - TERMALU.

"Habis makan, kita cari toko emas terdekat. Lalu kita jual gelang sama kalung yang ukurannya besar." Irfan menarik turunkan alisnya.

"Oke!" sahut Hella semangat, sambil mengacungkan jempol.

"Setidaknya, satu kalung lima juta. Coba bayangkan kalau kita jual semua ..." ujar Irfan dengan mata berbinar-binar.

"Kaya ... kita, Mas." ujar Hella sambil menggenggam erat tangan, Irfan.

"Pasti!" balas Irfan dengan senyum lebar.

"Kita buka usaha, nyewa karyawan. Hidup santai, uang berdatangan." seru Irfan begitu semangat. Hella tersenyum lepas, hidup penuh kedamaian menari-nari di kepala.

Makanan lezat berjejeran rapih di atas meja. Hella dan Irfan begitu semangat melahap santapannya. Derai tawa mengiringi setiap kunyahan, senyum kemenangan terukir jelas di wajah keduanya.

"Ya ampun, Mas. Mahal sekali," bisik Hella saat tiba di depan kasir.

"Masa makan kepiting sama ikan-ikanan doang, harganya sampai satu juta." sambung Hella dengan wajah tak rela.

"Ck! Sudah bayar saja. Uang segitu tidak ada arti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Bundanya Talita Hafizh
kasihan bgt si hamdan pnya emak stres. krjany ngamuk2 trus.. bsa tekanan bathin tu ank
goodnovel comment avatar
Sri Sathish
pengen banget si mereka kecelakaan.trus hamdan meninggal .irfan cacat si hela rusak muka sama badanya
goodnovel comment avatar
Ita Puspita
hamdan kena mental. ibunya gila
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status