Share

Bab 27 - Perih.

Belum sempat Hanum melanjutkan ucapan, tiba-tiba gawainya mati.

Rissa yang sedang dilanda kecemasan langsung bangkit dari tempatnya dan meninggalkan meja makan.

"Mau kemana, Neng?" sela Bik Narti terpogoh mengikuti langkah Larissa.

"Mau kerumah sakit, Bik. Ika sudah melahirkan, kata Ibu saat ini keadaannya kritis." jawab Rissa cemas. Bik Narti terkejut, mengusap dada sambil menyerukan nama Tuhan.

"Ya sudah, Neng. Hati-hati ya," sahut Bik Narti dengan wajah cemas.

"Iya, Bik. Titip Dila ya," Rissa langsung menuju mobilnya, memanaskan mesin sebentar lalu melajukannya menuju rumah sakit.

Sepanjang perjalanan Rissa tak henti beristigfar, dan berdoa berharap keadaan Ika baik-baik saja.

Ditengah perjalanan gawainya kembali berdering, kali ini nama Pak Bowo tertera di dalam layar. Rissa melambatkan laju kendaraan, memasang earphone bluetooth di telinga.

"Ehm ..." Rissa melonggarkan tenggorokan sebelum menjawab panggilan Bossnya.

"Pagi, Pak?" sapa Rissa.

"Iya, pagi. Kamu sudah mulai masuk har
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status