Share

BAB 56 MENGIKUTI MBAK SITI

“Siapa kamu?” tanyaku tanpa berani menoleh ke belakang.

Keringat dingin mengucur ke seluruh wajahku ketika hembusan angin menerpa tengkukku, dan bulu kudukku pun ikut berdiri.

Karena masih tidak berani menengok ke belakang aku hanya diam dan menutup mataku. Tapi tiba-tiba sebuah tangan mencengkaram bahuku, dan entah mengapa aku merasa tangan itu tidak seperti tangan orang biasa. Tapi?

“Cempaka,” panggil Aryo ketika aku membuka mata.

Aku yang terkejut langsung mendorong Aryo menjauh dariku. Rasanya jantungku sudah mau lepas saja dari tempatnya karena ketakutan dan juga terkejut.

“Ada apa denganmu, Cempaka. Kenapa kamu mendorongku?” protes Aryo.

Karena tidak ingin mengganggu tidur Sri, aku lalu menarik telinga Aryo untuk ikut denganku dan pria itu terus saja merintih kesakitan sampai aku membawanya keluar dari kamarku.

“Bagaimana kamu bisa masuk ke kamarku, Aryo? Apa kamu tidak takut ketahuan dan digebukin warga?”

Aryo bukannya langsung menjawab pertanyaanku, tapi dia malah tertawa terb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status