Share

PART 97

Isna menatap Marwah. Otaknya berusaha merangkai kata untuk membuat Marwah mengganggunya. “Dengar! Bagiku kamu bukan musuhku, juga bukan temanku. Aku tidak pernah punya urusan sama kamu. Paham? Tentang restu, ambillah, aku tidak akan pernah menghalangi.”

“Mbak Isna, dengarlah dulu apa yang akan kusampaikan. Mbak, aku sudah ikhlas, demi Allah. Aku tenang, jika Mas Restu hidup dengan perempuan baik dan taat beragama seperti Mbak Isna. Aku akan mendoakan kalian agar bisa bersama sampai maut memisahkan.”

“Dengar! Urusan pribadiku, urusan rumah tanggaku, tidak ada pengaruhnya apapun dengan apa yang kamu katakan. Aku dan hidupku, tidak ada kaitannya sama kamu. Kamu mau mendoakan, kamu mau ikhlas, kamu mau mengatakan apapun itu sama sekali tidak aku gubris. Kamu mau memusuhi aku atau tidak, bagiku tidak ada pengaruhnya. Jadi, jangan sia-siakan waktu kamu, ok?” Isna berkata sambil tersenyum kali ini.

“Mbak, aku hanya mau menitip ATM Mas Restu. Di sini ada uang yang dikirimkan Mas Restu tiap bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status