Share

Part 96

Part 53

Marwah merasa berat untuk bangun dari duduknya. Saat malu, seseorang merasa enggan untuk bergerak. Niat baiknya untuk berbicara dengan Isna, hanya mendapatkan penolakan yang seolah-olah Isna tidak mengenal dan tidak ada urusan dengannya.

“Sudah didaftar, Mbak?” Luthfi yang datang sambil membawa peralatan yang digunakan untuk menginfus Marini bertanya pada Marwah.

“Sudah didaftar Mbak Isna tadi,” jawab Marwah sok kenal dengan Isna.

“Oh, ya sudah, Mbak bisa pergi dari sini ….”

“Ba-baik, terima kasih,” jawab Marwah lalu pergi.

Ia berjalan ke ruang rawat inap Marini yang ada di ujung lorong.

“Kamu kenal dengan pasien, Is? Atau anaknya pasien tadi?” tanya Luthfi pada Isna yang tengah menyeduh teh.

“Enggak.”

“Kok dia tahu nama kamu?” tanya Luthfi lagi.

Isna hanya mengedikkan bahu. Malas membahas keluarga tidak tahu diri itu.

Di ruangan yang hanya dihuni oleh Marini saja, tanpa ada pasien lain, Marwah duduk di bed tempat orang sakit yang ada di samping bed Marini.

“Kamu sudah kabari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status