Share

Part 77

Part 77

“Ayah, jangan sedih, aku janji akan mencari Luna. Sekarang izinkan aku merawat Ayah di rumah ini,” ucapku menggusuk punggung Ayah yang sedang menangis.

“Terimakasi, Nak, terimakasih. Kalau tidak ada kamu dan Tantemu, mungkin aku sudah hidup di jalanan,” kata Ayah menyeka lagi air matanya dengan sapu tangan.

Ayah, maafkan aku belum bisa jujur, aku janji, setelah dendamku ke Dona terbalaskan, akan kubawa Ayah jauh dan kita bisa hidup tenang. Awas kamu Dona, akan kubalas setiap tetesan air mata Ayahku. Bukan hanya aku yang menjadi korban kejahatanmu, ayahku juga, setelah semua harta Ayahku terjual, kamu mencampakkan Ayahku seperti sampah.

“Ayah, selama tinggal di sini, Ayah tutup pintu dan jangan ke luar. Aku akan mengunjungi Ayah setiap hari membawakan makanan dan kebutuhan Ayah lainnya.”

“Ayah tidak enak merepotkan kamu dan Tantemu, Lani.”

“Ayah tidak merepotkan aku, anggap saja aku Luna putri Ayah.”

“Lani, kenapa kalian menolongku, padahal aku bukan siapa-siapa kalian.”

“Kena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status