Share

Bab 39

“Ada apa dengan perutku? Kenapa tiba-tiba keras sekali?” gumam Adisti keheranan.

Sekali lagi ia meraba perutnya yang masih tampak datar. Kemudian ia mengetuknya perlahan, suara seperti besi dipukul terdengar lirih.

Kembali wajah Adisti memucat. Ada apa dengan kehamilannya kali ini? Seingatnya, kehamilan yang sebelumnya tidak seperti itu. Lantas, apa yang membuat berbeda kali ini?

Adisti mengerang frustrasi, ia mengacak rambutnya dengan kasar, ditatapnya wajah yang kini terlihat pucat. Bagaimana ia menyelesaikan masalahnya kali ini? Apa Ia harus pergi ke rumah Ustaz Ramli sendirian tanpa memberitahu Dion, tetapi apa itu solusi yang baik? Apa yang harus ia katakan pada Dion nantinya?

“Sialan!” umpat Adisti kesal karena tidak menemukan cara yang tepat. Ia melirik jam di tangan, masih terlalu pagi jika pergi ke rumah Ustaz Ramli sekarang.

“Harus bagaimana ini?” gumam Adisti lelah. Ia benar-benar lelah mental dan fisik menghadapi masalahnya yang tak kunjung berakhir. Jika sebelumnya kehami
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status