Share

Bab 38

“Kamu kenapa? Kok pucat?” Tanya Dion menautkan alis sambil fokus menyetir, sesekali ia melirik Adisti yang kian memucat.

Tak kunjung ada jawaban, akhirnya Dion memilih menepikan mobil lalu menghentikannya. Laki-laki itu memiringkan tubuhnya menghadap Adisti, disentuhnya wajah ayu yang kini memucat.

“Are you okay?” tanya Dion sekali lagi. Suaranya terdengar lembut dan mampu menghipnotis Adisti untuk menatapnya.

“A–aku ....” Adisti tidak mampu meneruskan kalimatnya. Di satu sisi ia tidak tega melihat Dion kembali bersusah payah memikirkan nasibnya, tetapi jika dirinya diam bisa saja janin itu akan berkembang pesat seperti sebelumnya.

Dion menaikkan alisnya, kemudian kedua tangannya berakhir di pundak Adisti. Ditatapnya dalam-dalam wanita yang telah mencuri hatinya sejak lama itu. Mencoba menelaah apa yang terjadi padanya.

“Katakan saja, ada apa? Siapa tahu aku bisa membantu.”

Lagi, suara lembut Dion membuat Adisti semakin dilema. Antara tidak tega dan memikirkan nasibnya sendiri s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status