Share

PRS - 19

Bang Elang menggeleng. "Abang mendatangi ustad bukan dukun! Bukan jampi-jampi yang Abang berikan, tetapi doa tulus dan doa ketenangan yang akan menyusup ke dasar hati Purnama," jelasnya.

Demi apa pun, aku melongo mendengarnya. Betulkah seperti itu? Apa mungkin? Aku bertanya-tanya sendiri. Hal itukah memang luput dari pemikiranku? Aku terlalu sibuk mengobati Purnama dengan tindakan medis dan aku lupa, jika Purnama memang terluka batin bukan lahir.

Ya Allah ...

Aku sendiri sering meminta Belfa berdoa untuk kesembuhan Purnama. Tapi aku sendiri seolah melupakan ikhtiar lain yang seharusnya kulakukan.

"Sekali lagi Abang mohon sama kamu, Raf, berikan Abang kesempatan untuk bisa hidup bersama Purnama dan juga Belfania. Jangan kamu biarkan seumur hidup Abang, hanya dipenuhi oleh rasa sesal mendalam. Abang mohon maaf berikan Abang kesempatan itu,"ucap Bang Elang kemudian memohon hal yang sama kembali.

Aku lantas menoleh menatap wajah tampannya. R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status