Share

S2 - BAB 24

Bersama linangan airmata, aku memetik mawar-mawar indah yang bermekaran pagi hari ini. Mawar yang mekar sempurna dan begitu cantik ini tidak bisa dilihat lagi oleh Purnama. Mawar-mawar ini justru akan mengantarnya ke pemakaman.

"Bang, kita harus segera ke makam." Rafka merangkul pundakku.

Aku pun hanya bisa mengangguk. Kelopak mawar sudah selesai aku kumpulkan meski hanya dalam kresek. Gegas aku masuk ke dalam rumah dan keranda mayat sudah siap untuk diangkat.

Hatiku hancur dan air mata tak hentinya luruh membasahi wajahku.

"Kalau Abang tidak sanggup, biar aku dan remaja mesjid saja yang menggotong kerandanya, Bang." Rafka kembali berucap.

Namun aku cepat-cepat menggeleng. "Jangan, Raf. Biar abang saja." Aku pun melangkah gontai mendekati keranda. Mengumpulkan segenap kekuatan untuk turut serta menggotong keranda berisikan jasad istriku.

Purnama wafat. Dia menghembuskan napas terakhir saat sedang bersujud. Setelah aku memanggil d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Syanti Dewi Kaniati
apakah ini sudah tamat ?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status