Share

MENYAKITKAN

Setelah sholat hajat dan berdiskusi dengan istri juga Farhan, Wijaya mengambil keputusan. Rencananya hari ini akan bicara dengan Bayu di apartemen yang disewa Farhan.

Ia sudah memasrahkan semua ini pada Allah Yang Maha Kuasa. Jika pun Bayu marah dan tak terima, ia siap menghadapinya.

Lafaz doa melembutkan hati diuntai tanpa henti. Berharap Allah meluluhkan hati Bayu hingga mampu menerima solusi menyakitkan ini.

Detak jantung mulai berlompatan kala lelaki muda yang dinanti telah datang. Mereka duduk berhadapan di sofa berwarna marun. Setelah basa-basi beberapa menit masuklah pada inti pembicaraan.

Nanar, Bayu menatap pria yang amat dihormati. Rangkaian kata yang berisi solusi untuk Fahira bagai lontaran batu berapi, menghantam dan membakar hati.

“Maafkan Om,” desis Wijaya lirih. Ia tak sanggup beradu tatap dengan lelaki yang sedang berkalung emosi. Diarahkan pandangan pada dinding bercat abu di depannya.

Bayu menghela napas panjang. Berharap apa yang menyumbat di tenggorokan menghilang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status