Share

ARWAH TERJEBAK

"Nah, sekarang kita bagi tugas. Mbak berdua bagian menyiram. Kami bantu dengan membaca doa," ucap Kiai Ahmad memberi nasihat.

Akhirnya, mereka bahu membahu melakukan tugas masing-masing. Beberapa menit kemudian, tubuh ganjil tersebut tampak mengeluarkan asap. Semakin lama asap tersebut bertambah tebal dan berwarna hitam pekat. Tubuh ganjil tak tampak sedikit pun. Tiba-tiba terdengar suara dentuman keras berasal dari balik asap.

"Ayo kita pergi menjauh dulu!" ajak Kiai Ahmad kepada yang lain.

Mereka pun langsung beranjak meninggalkan tempat. Mereka berjalan berjarak sekitar sepuluh meter dari lubang. Tiba-tiba tanah yang dipijak oleh mereka seperti bergetar. Kesi seketika memeluk Saimah dengan tubuh gemetar.

"Im, aku belum mau mati. Baru juga sah jadi suami istri,"ucap Kesi dengan raut wajah cemas.

Saimah yang mendengarnya ingin tertawa, tetapi ditahan demi membuat si teman karib tenang. Tangannya mengelus punggung Kesi.

"Beberapa saat reda sendiri. Gak perlu khawatir, gak lama," ucap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status