Share

Tragedi

Sore harinya, setelah merasa cukup beristirahat, aku dan Arsyl memulai perjalanan wisata kami. Sesuai rencana, kami menuju Pantai Marumasa sebagai destinasi pertama, yang letaknya paling dekat dengan resor.

Ah, iya. Sebenarnya kami tidak benar-benar istirahat. Sebab, bukan Arsyl namanya jika tidak memaksaku melalui hari dengan keramas. Alasan saja menyuruhku istirahat, nyatanya justru dialah yang membuatku lelah. Bahkan, pendingin ruangan yang ada di kamar seperti tak berguna ketika dia sudah membuai.

“Mama sudah bilangh, jangan sampe aku capek. Kamu, ya!” Aku mencebik.

Dia hanya meringis saja. Namun, dia menepati janji dengan tidak menunda perjalanan kami menuju daerah wisata di tempat ini. Waktu tiga hari akan kami maksimalkan dengan berpelesir. jalan santai saja, karena memang kondisi tidak memungkinkan aku berjalan terlalu lelah.

Menurut yang kubaca, Pantai Marumasa tak kalah indah dengan ikon Bulukumba, Pantai Bira. Hanya saja, medan yang sedikit sulitlah yang mungkin menjadika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status