Share

Intai

Waktu sudah berlari selama empat jam sejak pengintaian mereka dimulai. Dengan menggunakan jendela besar di lantai tiga yang menghadap langsung ke gerbang rumah mewah Fikri tepat di depannya, Kila dan Kala bergantian memantau situasi menggunakan teropong yang, entah kesurupan apa, dipinjamkan oleh AKBP Neco, katanya agar lebih mudah mengamati pergerakan orang-orang di rumah itu.

Kala melongok ke layar ponselnya, tidak tahu untuk yang keberapa kalinya, dan melihat angka 22.09 terpampang. Setelah melempar napas, ia meraih lagi teropong yang terkapar di meja di sampingnya, mengarahkannya ke arah rumah mewah Fikri, dan menegakkan punggung begitu sebuah pemandangan memasuki penglihatannya.

"Lo lihat apa, Ka? Ada gerakan yang mencurigakan?"

Kala mengangguk dengan semangat tanpa melepaskan teropong dari matanya.

"Gue liat mereka kayak lagi siap-siap mau pergi, Kak. Banyak mobil berjejer di depan teras dan pria berjas hitam itu mondar-mandir lagi masukin barang ke mobil."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status