Share

Sidang Perdana

"Jangan gugup, tenang saja. Jangan terprovokasi sama apapun yang mungkin dikatakan oleh jaksa dan saksi. Kamu harus memperlihatkan kepada majelis hakim bahwa kamu orang yang santun."

Fatih mengangguk lemah mendengar nasihat Kevan yang duduk di sampingnya. Ia kemudian memandang ke kursi penonton sidang, yang tak disangkanya akan terisi penuh, dan menemukan ibunya tetap dengan selera fashionnya yang memanjakan mata, berusaha menegarkan dirinya sendiri.

Ibu Fatih menyadari tatapan anaknya dan ia mengangguk, mendukung Fatih dari tempat duduknya. Ia berusaha tersenyum meskipun yang dihasilkan hanya senyum lemah yang jelas-jelas terlihat dipaksakan.

Di samping ibunya, duduk ayah dan adik Fatih, Veli, dengan wajah risau yang persis sama. Bahkan Veli sepertinya sudah siap menggelontorkan air mata.

"Kakak! Kakak!"

Mulut Veli memanggil kakaknya tanpa suara, yang dijawab Fatih dengan anggukan tertekan. Tidak kuat menggendong beban kesedihan, Veli akhirnya menggulirkan air m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status