Share

Sekap

"Kenapa tidak makan?"

Neta menoleh dari jendela persegi, tempatnya merasa terkoneksi dengan dunia luar, hanya untuk memberikan tatapan teramat benci pada Profesor Gani, yang dari kemeja tosca berpadu celana bahan hitam yang dipakainya, dapat diketahui kalau ia baru pulang dari kampus.

"Jadi, sekarang kamu sedang melakukan aksi mogok makan sekaligus tutup mulut?"

Cuma mendecih sebagai respons, Neta kembali memelototi tanah kosong berumput setinggi manusia yang tergeletak di hadapannya, tidak sudi mengakui eksistensi Profesor Gani.

Merasa percuma mencoba berkomunikasi dengan Neta yang jelas-jelas tidak kooperatif, Profesor Gani memilih keluar kamar. Bunyi kunci diputar, gembok dipasang, bahkan rantai diikatkan segera saja menguasai udara. Neta hanya melirik sinis dan bertatap muka lagi dengan alam.

Lagi, rumput itu berdesir lagi, seperti ada orang yang bersembunyi di baliknya. Neta mengamati dengan harapan yang menggumpal tiap menit. Ia sama sekali tidak takut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status