Share

Lagi dan lagi

Hani berdiri di depan jendela dengan ponsel menempel di telinga. Wanita itu baru selesai mandi, bahkan ia belum sempat untuk berganti baju. Rasa rindu terhadap lelaki mungilnya menuntun ia buru-buru menelepon Arum. 

Dengan tubuh hanya dibalut handuk sebatas dada, Hani menunggu dengan sabar panggilannya terhubung. 

Belum pernah ia berpisah selama ini dengan Hanan. Rasa kehilangan tentu ada. Ia juga takut sang anak rewel mencari dirinya, dan merepotkan orang-orang di sana. 

"Halo Mbak, bagaimana Hanan?" Tanya Hani langsung begitu sambungan terhubung. 

"Hanan baik-baik saja, Han. Ia juga tidak rewel. Tidurnya pules, mungkin kecapean. Sekarang juga masih tidur," jawab Arum di seberang sana. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status